Jumat, 13 Januari 2012

Taksonomi Variabel Ilmu Pembelajaran

Taksonomi Variabel Pembelajaran

Banyak upaya yang dilakukan ilmuan pembelajaran dalam mengklasifikasikan variable dalam pembelajaran,namun klasifikasi yang lebih rinci dan memadai sebagai landasan pengembangan suatu teori pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Reigeluth.
Pada mulanya para ilmuan pembelajaran memperkenalkan empat variable yang menjadi titik perhatian pembelajaran,yaitu :
• Kondisi pembelajaran
• Bidang studi
• Strategi pembelajaran
• Hasil pembelajaran
Variabel-variabel yang dikelompokkan kedalam kondisi pembelajaran adalah karekteristik siswa,karekteristik lingkungan pembelajaran,dan tujuan institusional. Variabel bidang studi mencakup karekteristik isi/tugas. Variabel strategi pembelajaran mencakup strategi penyajian isi bidang studi,penstrukturan isi bidang studi dan penglolaan pembelajaran. Variabel hasil pembelajaran mencakup semua efek yang dihasilkan dari pembelajaran,baik dari siswa,lembaga dan masyarakat.

Pada tahun 1978 klasifikasi variable-variabel pembelajaran ini dimodifikasi oleh Reigeluth dan Merill menjadi tiga variable yaitu sebgai berikut :
1. Variabel kondisi pembelajaran
2. Variable metode pembelajaran
3. Variable hasil pembelajaran
Kondisi pembelajaran dapat didefenisikan sebagai factor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran dapat juga kita katakan dengan keadaan rill dilapangan atau keadaan pada saat terjadinya proses belajar mengajar. Kondisi pembelajaran selalu berubah-ubah. Hal ini tergantung pada situasi anak didik,kondisi kelas,materi pembelajaran.
Sedangkan metode pembelajaran adalah Cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda pula. Metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran. Disinilah peranan guru yang sangat diharapkan dalam memilih metode yang sesuai dengan kondisi dan suasana anak didik.
Selain itu,guru juga harus memperhatikan karekter pelajaran sebelum memilih metode pembelajaran. Ketidak sesuaian antara karakter pelajaran dengan metode pembelajaran akan mengakibatkan kurangnya interaksi antara siswa dan guru,dan siswa dengan materi pembelajaran.
Sedangkan hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan indicator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda.
Proses belajar mengajar adalah proses yang bertujuan, Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar.
Berikut ini penulis akan memaparkan secara singkat tentang variable-variabel pembelajaran,seperti yang dikemukakan diatas.

A.Kondisi Pembelajaran.
Variabel yang termasuk kedalam kondisi pembelajaran,yaitu variable-variabel yang mempengaruhi penggunana variable metode.Oleh karena perhatian kita adalah untuk mendeskripsikan metode pembelajaran,maka variable kondisi haruslah yang berinteraksi dengan metode dan sekaligus berada diluar control perancang pembelajaran.
Maksudnya adalah, kita harus mengidentivikasikan variable kondisi pembelajaran yang memiliki pengaruh utama dalam proses belajar mengajar tersebut.Dan menurut Merill dan Reigeluth ada tiga variable kondisi pembelajaran yaitu :
1. Tujuan dan karakteristik bidang studi

Tujuan sutau bidang studi adalah pernyataan tentang hasil pembelajaranapa yang diharapkan. Sedangkan karakteristik bidang studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mendeskripsekan strategi pembelajaran.
Karekteristik setiap bidang studi sangatlah berbeda-beda.Oleh karena berbedanya karakter satu bidang studi dengan bidang studi yang lain dituntut menggunakan strategi dan media yang berbeda pula.Disinilah peranan seorang guru dalam mengorganisasi pelajaran,pemilihan media dan menetapkan strategi dalam pembelajaran.


2. Kendala dan Karakteristik bidang studi
Karekteristik bidang studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna yang berguna sekali dalam mendeskripsikan strategi pembelajaran.
Karekteristik pembelajaran sangat bervariasi dan berbeda antara satu materi pelajaran dan materi lainnya.Dengan berbagai karekter ini maka guru harus dapat menetukan dan memilih strategi dan media dalam pembelajaran.Karena apa bila guru salah dam memilih media dan strategi pembelajaran maka akan berakibat kepada tidak akan tercapainya kompetensi yang telah ditentukan.
Maka sebelum mengadakan kegiatan belajar mengajar,seorang guru harus mampu melihat aspek-aspek apa saja yang ada pada pembelajaran tersebut. Dengan mengetahui hal itu,maka akan mudahlah bagi guru untuk menentukan media,metode dan strategi ddalam menyampaikan materi pelajaran.
Sedangkan kendala adalah keterbatasan sumber-sumber,seperti media,waktu personalia dan uang.
Kendala sering kali ditemukan seorang pendidik dalam menjalani kegitan belajar dan pembelajaran. Terkadang guru sangat kesulitan untuk memilih media dalam pembelajaran. Sedangkan media adalah sesuatu yang mempunyai arti yang cukup penting.Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Media dapat juga kita artikan sebagai sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.Apa bila dikaitkan dengan kegiatan pembelajarn maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar kepeserta didik. .
Namun perlu kita ingat,bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu,tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acauan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan,maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran,akan tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Selain itu kendala yang sering terjadi dilapangan adalah factor keuangan. Seorang guru dituntut untuk menggunakan media dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi disisi lain guru terbentur oleh masalah dana untuk mengadakan media tersebut. Dan dari fihak sekolah tidak dapat memfasilitasi untuk pengadaan media.
Menurut penulis,media yang digunakan tidak harus mahal,yang penting media tersebut dapat menghantarkan siswa pada tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pendidik pada saat sekarang ini harus mampu memamfaatkan media belajar dari yang sangat komplek sampai pada media pendidikan yang sangat sederhana.Agar proses pembelajaran tidak mengalami kesulitan,maka masalah perencanaan,pemilihan dan pemamfaatan media perlu dikuasai dengan baik oleh guru. Bahkan tidak mustahil dapat mengakibatkan kegagalan mencapai tujuan,bila tidak dikuasai sungguh-sungguh oleh guru

3. Karekteristik siswa
Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat,motivasi dan hasil belajar yang telah dimiliki. Karakter siswa yang bermacam-macam menuntut guru untuk membuat strategi dalam pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran. Bagaimanapun juga,pada tingkat tertentu,mungkin sekali suatu variable kondisi akan mempengaruhi setiap variable metode,disamping pengaruh utamanya pada strategi pengelolaan pembelajaran.


B. Metode Pembelajaran
Menurut Martinis Yamin,metode pembelajaran adalah cara melakukan atau menyajikan,menguraikan,memberi contoh,dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan,guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.
Dalam mengajar,guru jarang sekali menggunakan satu metode,karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan ada kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cendrung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan begi peserta didik.Jalan pelajaranpun akan tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kelemahan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik. Guru mendapatkan kegagalan dalam penyampaian pesan-pesan keilmuan dan anak didik dirugikan. Ini berati metode tidak dapat difungsikan oleh guru sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
Variabel metode pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
• Strategi pengorganisasian
• Strategi penyampaian
• Strategi pengelolaan
Strategi pengorganisasian adalah metode untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah dipilih untuk pembelajaran. Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi penataan isi format dan lainnya yang setingkat dengan itu.

Strategi mengorganisasi isi pengajaran disebut oleh Reigeluth,Bunderson, dan Merrill sebagai structural strategi,yang mengacu pada cara untuk membuat urutan (sequencing) dan mensintesis (synthesizing) fakta,konsep,prosedur,dan prinsip yang berkaitan. Sqeuencing mengacu pada pembuatan urutan penyajian isi bidang studi,dan synthesizing mengacu pada upaya untukmenunjukkan kepada siswa keterkaitan antara fakta,konsep,prosedur,atau prinsip yang terkandung dalam satu bidang studi.
Pengorganisasian pengajaran secara khusus,merupakan fase yang amat penting dalam rancangan pengajaran. Synthesizing akan membuat topic-topik dalam suatu bidang studi menjadi lebih bermakna bagi siswa,yaitu dengan menunjukkan bagaimana topic-topik itu terkait dengan keseluruhan isi bidang studi. Kebermaknaan ini akan menyebabakan sisiwa memiliki potensi yang lebih baik dan lebih lama terhadap topic-topik yang telah dipelajari.

Sedangkan strategi penyampaian adalah metode untuk menyampaikan pembelajaran kepada siswa untuk menerima serta merepon masukan yang berasal dari siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsntrasi lebih lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam,ada yang cepat,ada yang sedang,dan ada yang lambat. Factor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi,sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.
Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana yang dijelaskan diatas,memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode Tanya jawab,tetapi untuk sekelompok anak didik yang laian mereka lebih menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode demonstrasi atau metode yang lainnya.
Menghadapi kasus yang seperti ini maka seorang guru dituntut untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan menggunakan metode yang bervariasi diharapkan semua siswa dapat mengikuti pelajaran dan mencapai tujuan kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru.
Strategi pengelolaan pembelajaran adalah metode untuk menata interaksi antara si belajar dan variable metode pembelajaran lainnya,variable strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran.
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variable metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan variable metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran.

C. Hasil Pembelajaran
Seperti variabel metode dan kondisi pembelajaran,variabel hasil pembelajaran juga dapat diklasifikasikan dengan cara yang sama.Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu:
• Keefektifan
• Efisiensi
• Daya tarik
Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian isi belajar.Ada empat aspek penting yang dpat dipakai untuk memdeskripsikan keefektipan pembelajaran,yaitu ; (1) kecermatan penguasaan prilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan “tingkat kesalahan”, (2) kecepatan unjuk kerja, (3) tingkat alih belajar,dan (4) tingkat retensi apa yang dipelajari.
Efisiensi pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Itukah sebabnya,pengukuran kecendrungan siswa untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.
Dari tiga variabel diatas kita dapat mengukur keberhasilan kita dalam mengajar,apakah pembelajaran kita sudah efektif,efisien dan memiliki daya tarik. Ciri pembelajaran yang baik apa bila pembelajaran tersebut efektif,artinya si belajar telah mencapai tujuan dari apa yang disampaikan oleh guru. Kemudian efisien,sudahkah waktu yang ditentukan mencukupi dalam penyampaian materi pembelajaran,dan apakah biaya yang diperlukan dalam pembelajaran tadi sesuai dengan apa yang telah direncanakan.Selanjutnya adakah pembelajaran yang disampaikan memiliki daya tarik tersendiri bagi siswa,apa bila pembelajaran tersebut memberikan kesan kepada siswa dan siswa cendrung untuk mencintai pembelajaran itu,berarti kita telah berhasil dalam melaksanakan pembelajaran.
Wallahu a’lamu bisshawab




Kesimpulan
Variabel pembelajaran dapat kita klasifikasikan menjadi tiga macam yaitu:
1.Variabel kondisi pembelajaran,yaitu :Faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran.Reigeluth dan Merrill mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi tiga yaitu :
• Tujuan dan karakteristik bidang stusi
• Kendala dan karakteristik bidang studi
• Karakteristik si belajar
2.Variabel metode pembelajaran,yaitu: Cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Variabel metode pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga,yaitu:
• Strategi pengorganisasian
• Strategi penyampaian
• Strategi pengelolaan
3.Variabel hasil pembelajaran,yaitu: Semua efek yang dapat dijadikan sebagai indicator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda. Variabel hasil pembelajaran juga diklasifikasikan menjadi tiga,yaitu:
• Keefektifan
• Efisiensi
• Daya tarik


Daftar pustaka
• Dr Hamzah B. Uno,Perencanaan pembelajaran,Jakarta,Bumi Aksara,tahun 2008
• Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd,Konsep dan Makna Pembelajaran,Bandung,Alfabeta,tahun 2003
• Drs.H.Martinis Yamin,M.Pd,Profesionalisasi Guru& Implementasi KTSP,Jakarta,Gaung Persada Press,tahun 2007
• Drs. Nana Sudjana,Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung,Sinar Baru Algensindo,tahun 2009
• Drs. Syaiful Bahri Djamarah,Strategi Belajar Mengajar,Jakarta,Rineka Cipta,tahun 1995
• Dr Hamzah B.Uno,Profesi Kependidikan,Jakarta,Bumi Aksara,tahun2008









Kata pengantar

Berbicara tentang pendidikan maka tidak kita tidak akan lepas membicarakan tentang proses pembelajaran. Pendidikan dan proses pembelajaran dapat kita umpakan dengan dua sisi mata uang yang tak dapat kita pisah-pisahkan. Sebab apa bila pendidikan dipisahkan dengan proses pembelajaran maka akan terjadilah sutau kejanggalan dalam pendidikan tersebut.
Dalam proses pembelajaran akan kita jumpai variabel-variabel yang ada dalam proses pembelajaran tersebut. Variabel-variabel itu abtara lain: Kondisi pembelajaran,Metode pembelajaran,dab juga hasil pembelajaran.
Dalam makalah yang sangat singkat ini penulis mencoba untuk memaparkan dan menganalisis tentang taksonomi variabel pembelajaran tersebut. Dengan mengetahui dan memahami tentang variabel-variabel pembelajaran diharapkan akan menjadi acuan kita sebagai pendidik untuk mendukung proses pengajaran yang kita geluti pada saat ini.
Selanjutnya kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini,dan hanya kepada Allah kita semua berserah diri
Wassalam…….

Tidak ada komentar: