Rabu, 18 Januari 2012

Pemikiran Ibn Qayyim al Jauzy

Pemikiran Ibn Qayim al Jauzy
A. Pendidikan Menurut ibn Qayyim
Ada 9 jenis tarbiyah menurut ibn Qayyim
1. Tarbiyah Imaniyah
Menurut Ibn Qoyyim ada tiga sarana untuk mendidik iman, Pertama selalu mentadabburi tanda-tanda kekuasaan Allah Dzat pencipta serta keluasan rahmat dan hikmah perbuatan Nya. Tadabbur itu bisa dilakukan dengan penglihatan biasa, bisa pula dengan penalaran akal sehat, dengan mentadabbur kekuasaan Allah, hasil-hasil ciptaan Nya, gejala-gejala alam, kesempurnaan ciptaan manusia, dam juga ayat-ayat al quran. Kedua. Selalu mengingat kematian yang penuh kepastian. Ketiga. Mendalami semua jenis fungsi ibadah sebagai salah-satu cara mendidik iman. Caranya dengan banyak mengerjakan amal shalih yang sendi utamanya adalah keihklasan, juga memperbanyak doa dan harapan kepada Allah semata, menghindari riya dalam berkata dan bertindak, mencintai  Allah, berkeyakinan bahwa kelak berjumpa dengan Allah.
2. Tarbiyah Ruhiah
Menurut Ibn Qoyyim ada 7 cara melakukan tarbiyah ruhiyah, yaitu :  Memperdalam hal-hal ghaib  yang dikhabarkan Allah seperti azab kubur, alam barzakh, akhirat, hari perhitungan, memperbanyak zikir dalam salat, melakukan muhasabah setiap hari sebelum tidur, mentadabburi makhluk Allah yang banyak menyimpan tanda-tanda kekuasaan Allah.
3. Tarbiyah Fikriah
Kegiatan tafakur menurut Ibn Qoyyim adalah menyingkap beberapa perkara dan membedakan tingkatannya dalam timbangan kebaikan dan keburukan. Dengan tafakur manusia bisa membedakan antara yang hina dan yang mulia. Disamping itu tafakur bisa membawa seseorang kepada keimanan yang tidak bisa diraih oleh amal semata. “ sebaik-baik tafakur adalah saat membaca alquran , yang akan mengantarkan manusia ke ma’rifatullah
4. Tarbiyah Khuluqiyah
Misi utama Rasulullah dimuka bumi ini adalah menyempurnakan akhlaq manusia. Rasulullah adalah seorang pendidik yang sempurna. Pendidikan yang diberikan Rasul kepad sahabat-sahabtnya lebih banyak dengan rasul sendiri langsung memberikan cobtoh-contoh yang baik kepada sahabat-sahabat belau.
Menurut ibn Qoyiim, cara yang digunakan ntuk mendidik akhlaq ini adalah dengan mengosongkan hati dari I’tikad dan kecintaan kepada segala hal yang batil. Kedua, mengaktifkan dan menyertakan seseorang dalam perbuatan baik ( al birr), ketiga melatih dan membiaskan seseorang dalam perbuatan baik itu, Keempat memberi gambaran yang buruk tentang akhlaq tercela, dan kelima menunjukkan bukti-bukti nyata sebagai buah dari akhlaq yang mulia.
5. Tarbiyah Ijtima’iyah (pendidikan bermasyarakat )
Pendidikan kemasyarakatan yang baik adalah selalu memperhatikan perasaan orang lain. Seorang muslim dalam masyarakat tidak  dibenarkan menyakiti saudara sendiri walaupun hanya dengan menebarkan bau yang tidak enak terhadap orang lain.
6. tarbiyah Iradiyah
Tarbiyah iradiyah berfungsi mendidik setiap muslim untuk memiliki kecintaan terhadap sesuatu yang dicita-citakan, tegar menanggung derita dijalannya, sabar dalam menempuhnya mengingat hasil yang kelak akan diraihnya serta melatih jiwa dengan kesungguhan dalam beramal. Tanda-tanda iradah yang sehat adalah kegelisahan hati dalam mencari keridoan Allah dan persiapan untuk bertemu dengan Nya. Seseorang yang iradahnya sehat juga akan bersedih karena menghabiskan waktu untuk sesuatu yan tidak diridloi Allah. Sedangkan iradahnya yang rusak akan lahir dalam bentuk penyakit ilmu, pengetahuan, dan keahlian yang berlawanan dengan syariat Allah.
7. Tarbiyah Badaniah ( Pendidikan anggota tubuh )
Seorang muslim harus secara terpogram memperhatikan unsur badan, menjaganya dan memenuhi hak-haknya secara sempurna. Perhatian yang demikian akan mengantarkan seseorang pada ketaatan penuh dan  kesempurnaan  dalam menjalankan semua yang diwajibkan allah kepadanya. Tarbiyah badaniyah ini meliputi pembinaan badan  diwaktu sehat , pengobatan diwaktu sakit, pemenuhan kebutuhan gizi, serta olah raga.
8. Tarbiyah Jinsiyah  (Pendidikan seks)
Insting seks merupakan sesuatu yang diciptakan Allah, yang segera diwadahi oleh satu-satunya lembaga halal yaitu pernikahan. Faedah dari seks ( jimak ) menurut Ibn Qoyyim adalah untuk menjaga dan melestarikan keturunan kehidupan manusia, selain itu untuk mengeluarkan sperma yang ada didalam tubuh, karena sperma yang terlalu lama tertimbun didalam tubuh  akan membahayakan kesehatan manusia, selanjutnya sebagai wasilah untuk memenuhi hajat seksual  dan untuk meraih kenikmatan batin dan biologis.
Tarbiyah Jinsiyah bisa dengan cara-cara sebagai berikut: memperbanyak membicarakan tentang bahaya-bahaya  zina dan berbagai kerusakan yang ditumbulkannya, termasuk ancaman terhadap dosa zina. Menyebarluaskan peringatan dan penjelasan tentang bahaya serta kerusakan yang ditimbulkan perilaku homoseksual, menjadikan kebiasaan untuk membatasi pandangan mata sebagai kebudayaan ditengah-tengah masyarakat, tidak berkata-kata atau melangkahkan kaki  kecuali pada hal-hal yang mesti mendapat pahala dari Allah, menyatakan perang terhadap semua bentuk hawa nafsu dan keinginan yang buruk, meniadakan waktu kosong, memperbanyak ibadah sunnah, melarang anak-anak bergaul dengan yteman  yang buruk akhlaqnya, melarang keras anak-anak untuk mendekati khamer ( minuman keras ), serta melindungi anak dari penyimpangan fitrah kelaminnya.

Tidak ada komentar: